7 Dosa Besar

7 Dosa Besar

Murka/Amarah (Wrath)

Murka atau amarah, dalam bahasa latin disebut dengan “Ira”. Dalam kondisi normal, marah adalah respon alami yang muncul saat melihat ketidakadilan. Namun, kemarahan dalam dosa besar lebih dari itu karena dapat menimbulkan perbuatan jahat.

Di dalam Katekismus disebutkan bahwa kemarahan sama dengan keinginan untuk melukai atau membunuh orang lain secara sengaja. Perasaan ini bisa muncul dari alasan yang egois, seperti kecemburuan atau yang lainnya.

Ketika seseorang dikuasai oleh amarah, dia akan kesulitan untuk menggunakan akal pikirannya, sehingga bisa dengan mudah melukai orang lain, baik melalui kata-kata maupun tindakan.

Maka dari itu, sebaiknya bangun sifat sabar dalam diri karena kesabaran merupakan lawan dari kemarahan. Selain itu, kita juga harus selalu melihat kehadiran Tuhan dalam diri sesama manusia.

Di sisi lain, coba perbanyak olahraga dan alihkan perasaan marah kepada hal-hal yang lebih positif. Misalnya ketika merasa marah, kamu bisa mendengarkan lagu atau berjalan kaki sambil mengontrol emosi.

Nafsu didefinisikan sebagai nafsu birahi yang berarti keinginan untuk merasakan kenikmatan seksual secara berlebihan. Oleh karena itu, hal-hal seperti sexual addiction, adultery, rape, fornication, perversion, bestiality, dan incest termasuk ke dalam nafsu birahi ini.

Padahal sebenarnya nafsu dengan seks merupakan hal yang berbeda. Seks adalah cara manusia untuk berkembang biak dan termasuk pemberian dari Tuhan kepada laki-laki dan perempuan yang terikat dalam suatu pernikahan.

Sedangkan nafsu merupakan keinginan untuk mendapatkan kenikmatan seks yang berlebih hingga tenggelam di dalamnya dan tidak mempercayai adanya kenikmatan yang bisa didapatkan dari hal lain.

Manusia yang dikuasai oleh nafsunya akan dipenuhi oleh pikiran kotor, kehilangan kebebasannya sendiri, tidak merasa damai dalam batin, sering merasa bersalah, sulit menerima diri sendiri, bahkan bisa jatuh ke dalam pergaulan bebas.

Agar terhindar dari jeratan hawa nafsu, kita harus menghindari hal-hal yang dapat merangsang seperti gambar dan film dewasa. Selain itu, perbanyak melakukan aktivitas yang positif seperti berolahraga, membaca buku, bersosialisasi dengan tetangga, atau yang lainnya.

Downlod MP3 Ceramah Agama Tentang Memperingatkan Manusia dari 7 Dosa Besar Yang Membinasakan

Podcast: Play in new window | Download

Jangan lupa untuk turut menyebarkan link download kajian ini di media sosial yang Anda miliki, baik itu facebook, twitter, google+, atau yang lainnya. Semoga bisa menjadi pintu kebaikan bagi yang lain. Barakallahu fiikum

Dapatkan informasi dari Radio Rodja 756 AM, melalui :

Telegram: t.me/rodjaofficialFacebook: facebook.com/radiorodjaTwitter: twitter.com/radiorodjaInstagram: instagram.com/radiorodjaWebsite: www.radiorodja.com

Dapatkan informasi dari Rodja TV, melalui :

Facebook: facebook.com/rodjatvofficialTwitter: twitter.com/rodjatvInstagram: instagram.com/rodjatvWebsite: www.rodja.tv

DOSA menjadi tindakan menyimpang yang dilakukan manusia dari hukum kehendak. Terdapat dua klasifikasi jenis dosa yang ada di dalam Alkitab, yaitu dosa ringan dan dosa mematikan.

Berbagai terminologi dosa di dalam Alkitab, seperti dosa hati, dosa pikiran, dosa mulut, hingga dosa perbuatan. Disayangkan manusia banyak yang melakukan dosa di dalam kehidupannya.

Baca juga: Teks Pengakuan Iman Rasuli Kristen Protestan dan Katolik

Dimulai sejak abad keempat di mana seorang biarawan Kristen, Evagrius Ponticus menggarap delapan pikiran jahat di antaranya kesombongan, nafsu, kemarahan, keserakahan, kesedihan, kemalasan, kerakusan, dan kebanggaan.

Awalnya gagasan ini hanya ditujukan kepada biarawan lain bukan untuk khalayak umum. John Cassian adalah murid Ponticus yang membawa ide dan gagasan ini ke gereja barat untuk diterjemahkan dari bahasa Yunani ke bahasa Latin.

Baca juga: Tips Memilih Kado Natal dan Contohnya untuk Anak Cowok dan Cewek

Gagasan pemikiran Ponticus pada abad keenam kembali diatur St. Gregorius Agung di mana akan menjadi Paus Gregorius I. Gagasan Ponticus mengubah sifat kemalasan diganti menjadi iri hati.

Penguasa merupakan gambaran kesombongan bagi Gregorius. Namun seorang Teolog, Thomas Aquinas pada abad ke-13 melakukan penyuntingan pemikiran itu dalam Summa Theologica (berupa ringkasan teologi).

Melalui penyuntingan Teolog Aquinas kembali masuknya kemalasan dan menghapus kesedihan. Ia juga menjadikannya sifat kesombongan sebagai dosa tertinggi dari tujuh dosa besar manusia.

Dari Aquinas lahir konsep tujuh dosa besar. Di antaranya kesombongan, ketamakan, kemarahan, iri hati, Hawa Nafsu, serta kemalasan.

Secara harfiah konsep ketujuh dosa besar mematikan ini bukanlah dosa yang dapat membuat manusia meninggal ketika melakukannya. Melainkan ketika manusia melakukannya akan berpotensi melahirkan dosa yang lebih serius, berlawanan dengan Tujuh Kebaikan Katolik atau Seven Virtues of Catholicisme.

Seven Virtues of Catholicisme merupakan ajaran Katolik dalam melakukan kebajikan. Tujuh Kebaikan terdiri dari Humility (kerendahan hati), Chastity (kesucian), Liberality (kemurahan hati), Temperance (kesederhanaan), Patience (kesabaran), Diligence (kerajinan), dan Kindness (kebaikan).

Contohnya seperti, ketika manusia dikuasai oleh kerakusan, manusia akan merasa tidak puas dan terus mencari kerasukan dengan berbagai cara. Manusia akan mencuri bahkan sampai membunuh supaya mendapatkan apa yang diinginkan. Kerakusan ini menjadi pemicu penyebab kejahatan lain.

Setelah mengetahui sejarah tujuh dosa besar, maka selanjutnya adalah pemaparan lebih lanjut tujuh dosa besar yang dilakukan oleh manusia, di antaranya:

Kesombongan merupakan puncak dari sebuah dosa besar yang dapat dilakukan oleh manusia. Kesombongan adalah dosa paling berbahaya bagi manusia. Sifat sombong merupakan sifat menyakiti atau terlalu berlebihan terhadap kemampuan diri seseorang, serta merasa dapat menyandingi kekuatan Tuhan Maha Kuasa.

Kesombongan diri akan menguasai manusia dengan merasa paling benar dan berkuasa di muka bumi. Keyakinan memang diberikan oleh Tuhan kepada manusia namun hanya dengan batas wajar. Sifat berlebihan akan membuat manusia terjebak dan dapat menghancurkan dirinya.

Sulitnya membedakan percaya diri atau malah kesombongan diri, kesombongan akan hadir ketika seseorang memposisikan diri sebagai manusia yang lebih unggul dibanding manusia lainnya. Maka dari itu, perlunya membangun kesadaran bahwa setiap kenikmatan anugerah merupakan pemberian dari Tuhan, perbanyak bersyukur, hingga jangan mengagungkan kebaikan diri kepada orang lain.

Ketamakan atau keserakahan merupakan hasrat diri untuk memiliki kenikmatan dunia yang berlebih. Orang serakah biasanya tidak mau berbagi sesama manusia bahkan hewan. Manusia dengan sifat serakah akan melakukan apapun demi mendapatkan harta, bahkan rela menyakiti diri demi menghemat agar mempunyai harta kekayaan yang lebih banyak.

Bahkan tidak jarang banyak manusia serakah yang berani mengambil hak orang lain demi kekayaan untuk dirinya. Keserakahan dapat diatasi dengan selalu mengingat bahwa kekayaan, jabatan, status sosial hanyalah hal sementara yang diberikan oleh Tuhan. Manusia merupakan makhluk sosial yang saling membutuhkan bantuan orang lain, maka dari itu selalu berpikir bahwa tanpa bantuan dan memberikan bantuan tidak akan ada kehidupan di dunia ini nantinya.

Ketidak puasanya diri dan merasa gusar melihat orang lain mendapatkan kenikmatan serta kelebihan orang lain merupakan sifat dari iri hati. Iri hati merupakan sifat dimana hati tidak merasa senang ketika orang lain memiliki kekuatan, harta, prestasi, jabatan, kekuasaan, serta harta. Iri hati dapat di atasi dengan cara bersyukur atas apa yang sudah di hasilkan.

Amarah atau marah merupakan sebuah respon alami yang dimiliki setiap manusia saat mendapatkan ketidakadilan atau mendapatkan pengecewaan dari orang lain. Kemarahan dalam Katekismus menyebutkan marah dapat melukai bahkan membunuh manusia lain dengan sengaja. Manusia yang dikuasai kemarahan akan merusak akal pikiran hingga melupakan norma sosial.

Amarah dapat direndam dengan kesabaran dalam menghadapi keadaan. Rajin beribadah dapat mendekatkan diri terhadap Tuhan agar selalu ingat bahwa Tuhan bersama manusia yang sabar dalam menghadapi segala keadaan. Mengalihkan amarah juga dapat dilakukan dengan melakukan kegiatan-kegiatan positif seperti berolahraga serta mencari hobby yang disukai untuk ditekuni.

Nafsu yang berada bagian dari tujuh dosa besar merupakan nafsu birahi di mana keinginan dalam seksual terlalu berlebihan. Sejatinya nafsu dan seks adalah dua hal yang berbeda. Seks merupakan bagaimana cara manusia untuk memperoleh keturunan dalam pernikahan. Sedangkan nafsu adalah keinginan birahi untuk mendapatkan kenikmatan seks yang berlebih.

Berpikir secara kotor, merasa kurang puas, pergaulan bebas merupakan ciri-ciri manusia yang dikuasai nafsu. Manusia dapat menghindari hawa nafsu dengan cara tidak melihat gambar ataupun film dewasa. Perbanyak kegiatan positif hingga memperdalami ilmu keagamaan.

Rakus menjadi sebuah dosa besar ke enam pada manusia, rakusnya manusia dapat dilihat dari cara makan, orang rakus akan melihat dan membeli makanan dengan berlebih. Padahal apa yang dimakan tidak sebanyak dengan yang di pesan atau diambil. Rakus ditandai juga dengan membeli makanan yang terlalu mahal tanpa memperlihatkan keadaan keuangan, makan berlebih, serta makan sebelum waktunya.

Haus akan jabatan, kekuasaan, harta bisa juga dikaitkan dengan kerasukan. Dalam mencegah sifat rakus haruslah berdoa sebelum makan serta melakukan kegiatan. Selalu bersyukur atas pemberian tuhan agar tidak mengambil hal orang lain.

kondisi ketidakpedulian terhadap apa yang ada di sekitar, malas menjadi dosa besar dikarenakan akan membuat manusia gagal dalam setiap kegiatannya. Mudah menyerah, ceroboh, tidak ada hasrat melakukan kegiatan, melakukan pekerjaan setengah hati merupakan sebuah kemalasan.

Hidup disiplin dan teratur dapat menjadi salah satu penghindar rasa malas yang melekat pada diri manusia. Selain ketujuh dosa tersebut, ternyata dosa-dosa tersebut diwakili oleh tujuh iblis yang memiliki kekuatan tertinggi di neraka.

Para iblis ini awalnya adalah malaikat Agung yang hidup di surga, namun mereka melakukan pemberontakan hingga menentang Tuhan sehingga terjadilah peperangan. Maka dari itu iblis-iblis ini dijatuhkan ke dalam neraka bersama lucifer.

Memperingatkan Manusia dari 7 Dosa Besar Yang Membinasakan adalah bagian dari ceramah agama dan kajian Islam dengan pembahasan Kitab الدروس المهمة لعامة الأمة (pelajaran-pelajaran penting untuk segenap umat). Pembahasan ini disampaikan oleh Syaikh Prof. Dr. ‘Abdurrazzaq bin ‘Abdil Muhsin Al-‘Abbad Al-Badr pada 29 Ramadhan 1440 H / 03 Juni 2019 M.

Penerjemah: Ustadz Cecep Nurohman, Lc.

Download kajian sebelumnya: Berhati-Hati Dari Dosa Kesyirikan dan Macam-Macam Maksiat

Beelzebub (Kerakusan)

Beelzebub merupakan nama dari iblis yang mewakili dosa kerakusan. Dia dikenal juga sebagai “Lord of Flies” karena memiliki kemampuan untuk terbang. Dia bertugas mengajak manusia untuk menjadi rakus, banyak makan, dan pilih-pilih makanan.

Beelzebub seringkali disangkutpautkan dengan Lucifer karena dia merupakan iblis yang kekejaman hampir sama dengan Lucifer.

Lucifer (Kesombongan)

Lucifer berasal dari bahasa Latin yang memiliki arti “Pembawa Cahaya” dan menjadi nama untuk Planet Venus atau Bintang Fajar. Lucifer menjadi penguasa neraka yang paling kuat sekaligus makhluk surgawi paling indah.

Dulunya Lucifer adalah malaikat agung, namun berkat kesombongannya dia merasa dapat memerintah surga sehingga menentang Tuhan. Akhirnya, Lucifer dibuang ke neraka lalu berubah menjadi iblis.

Satan/Amon (Murka/Amarah)

Satan atau Amon adalah malaikat jatuh yang menjadi perwujudan dari murka dan amarah. Satan digambarkan sebagai sosok yang menyedihkan sekaligus menjijikan. Dia bertugas untuk memunculkan kemarahan yang memicu dosa lainnya kepada manusia. Contoh perbuatan yang muncul akibat pengaruh Satan adalah membunuh orang lain dan juga bunuh diri.

Asmodeus merupakan iblis yang mewakili nafsu dan bertugas memutar hasrat seksual manusia. Setiap manusia yang terjebak ke dalam godaan Asmodeus akan dihukum di neraka tingkat kedua untuk selamanya.

Asmodeus juga menjadi raja neraka yang memiliki bawahan sebanyak 72 pasukan setan. Dia seringkali digambarkan sebagai makhluk dengan tiga kepala. Kepala yang pertama menyerupai banteng, yang kedua menyerupai laki-laki dengan mahkota, dan yang ketiga menyerupai domba jantan. Dia juga mempunyai mulut yang mengeluarkan api dan ekor ular.

Di dalam kitab Tobit dikisahkan bahwa Asmodeus dulu jatuh cinta kepada wanita bernama Sarah. Demi memiliki Sarah, dia kemudian membunuh tujuh suami Sarah. Namun Asmodeus harus dikalahkan oleh suami kedelapan yang bernama Tobias.

Akibat peristiwa ini, Asmodeus lalu diangkat menjadi iblis saat dibuang ke neraka dan karena nafsunya Asmodeus menjadi perwakilan dari dosa nafsu.

Beelzebub (Kerakusan)

Beelzebub merupakan nama dari iblis yang mewakili dosa kerakusan. Dia dikenal juga sebagai “Lord of Flies” karena memiliki kemampuan untuk terbang. Dia bertugas mengajak manusia untuk menjadi rakus, banyak makan, dan pilih-pilih makanan.

Beelzebub seringkali disangkutpautkan dengan Lucifer karena dia merupakan iblis yang kekejaman hampir sama dengan Lucifer.

Lucifer (Kesombongan)

Lucifer merupakan bahasa Latin dengan arti Pembawa Cahaya, Lucifer juga menjadi sebuah nama Planet Venus atau Bintang Fajar. Iblis tertinggi di neraka ini merupakan iblis terkuat yang ada. Dahulu Iblis ini merupakan malaikat Agung, Lucifer dengan kesombongan hingga menentang Tuhan membuatnya dibuang ke dalam neraka.

Iblis dengan gambaran ketamakan dari kekayaan dan keserakahan. Mammon akan menjadikan manusia sebagai budak. Manusia-manusia rakus akan uang, suka menipu, sering merugikan orang, pelit, serakahlah yang akan dijadikan budak oleh Mammon di neraka.

Iblis dengan penggambaran monster laut besar dan menyimpan pintu neraka di mulutnya ini merupakan iblis yang Mewakili iri hati. Iblis ini akan menggoda pria merupakan tugasnya agar melakukan penghujatan. Iblis ini bertanggung jawab untuk memberi hukuman kepada manusia yang iri hati dengan cara memakannya.

Apa Itu 7 Deadly Sins?

Sebelum mengetahui penjelasan dosa-dosa besar pada 7 deadly sins, tidak ada salahnya bagi detikers untuk memahami terlebih dahulu apa itu 7 deadly sins. Secara umum, 7 deadly sins merupakan rangkaian dosa mematikan atau dosa besar. Terkait hal tersebut diyakini berasal dari zaman Yunani.

Ini sejalan dengan apa yang disampaikan dalam laman Psychology Today, 7 deadly sins atau tujuh dosa mematikan kemungkinan sudah ada sejak zaman Yunani bahkan sebelum Helenistik. Rangkaian dosa ini kerap dikaitkan dengan tujuh planet hingga tujuh iblis yang menghuninya.

Rangkaian dosa mematikan mengalami perkembangan dari waktu ke waktu pada zaman itu. Namun, dikatakan daftar tujuh dosa mematikan atau 7 deadly sins versi modern telah ada sejak abad keenam. Hal ini berkaitan dengan tulisan Evagrius Ponticus yang ditambahkan oleh St. Thomas Aquinas.

Kemudian, alasan rangkaian dosa dalam 7 deadly sins dianggap mematikan karena berakar dalam agama Kristen. Dosa-dosa tersebut dianggap mematikan karena memiliki kekuatan yang dapat membunuh roh ilahi yang ada di dalam diri manusia, baik itu pria maupun wanita.

Meskipun disebut sebagai dosa, tetapi ternyata 7 deadly sins bersifat arketipe. Sebagai informasi, arketipe merupakan model atau pola yang mula-mula, berdasarkan pola asal ini dibentuk atau dikembangkan hal yang baru.

Tujuh dosa mematikan ini tidak disebutkan di dalam alkitab. Sebaliknya, rangkaian dosa ini justru diadaptasi ke dalam berbagai karya. Baik itu puisi, sastra, film, hingga drama. Meskipun diadaptasi menjadi sejumlah karya, tujuh dosa mematikan yang disebutkan sebagian besar tidak melibatkan konteks agama tertentu.

Mammon (Ketamakan)

Mammon adalah iblis yang mewakili ketamakan dan merupakan penggambaran dari kekayaan, keserakahan, dan ketidakadilan. Di neraka, Mammon akan memperbudak manusia yang rakus pada uang, senang menipu, sering merugikan orang lain, pelit, dan serakah atas kekayaannya.